Skip to content
GKJ JENAWI

GKJ JENAWI

Nats Alkitab GKJ Jenawi
Primary Menu
  • BERANDA
  • TENTANG
    • SEJARAH
    • PEDOMAN GEREJA
    • GKJ JENAWI
    • PEPANTHAN SELOROMO
    • PEPANTHAN JAMBON
    • PEPANTHAN BALONG
    • PEPANTHAN SUMBERSARI
    • KEMAJELISAN
  • KOMISI
    • KOMISI ANAK
    • KOMISI PEMUDA REMAJA
    • KOMISI PEMUDA DEWASA
    • KOMISI ADIYUSWA
    • KOMISI PANGRUKTI LAYA
    • KOMISI DIAKONIA
    • KOMISI IBADAH
    • KOMISI DIGITAL
  • PELAYANAN
    • PERSEKUTUAN WANITA
    • PERSEKUTUAN DOA
    • PEDALAMAN ALKITAB
    • KEBAKTIAN KEBANGUNAN ROHANI
  • FORMULIR
  • APLIKASI SABDA
    • ALKITAB SABDA
    • AUDIO SABDA
    • KARAOKE ALKITAB
    • KIDUNG SABDA
  • MATERI
    • PENDALAMAN ALKITAB
    • KHOTBAH
    • RENUNGAN
    • KURIKULUM ANAK
    • KURIKULUM REMAJA
  • SEKRETARIAT
GKJ Jenawi Channel
  • Home
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus Kristus

Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus Kristus

Komisi Ibadah 29 Mei 2025
Kenaikan 3

“MENJADI SATU MELALUI KENAIKAN TUHAN”
Bacaan 1: Kisah Para Rasul 1:1-11
Tanggapan: Mazmur 47
Bacaan 2: Efesus 1:15-23
Injil: Lukas 24:44-53

Menghilang sekaligus mendekat. Mungkin ungkapan itu yang coba untuk kita pahami setiap kali kita menghayati peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus. Ketika para murid ikut bersama dengan Yesus dalam pelayanan-Nya, mereka perlahan-lahan dikenalkan dengan misi Allah melalui Yesus di dunia ini. Melalui berbagai tanda, dan peristiwa-peristiwa yang tidak dapat dijelaskan dengan logika, para murid mencoba untuk terus memahami, apa maksud dari semuanya ini?

Sampai pada saatnya di mana Yesus mencapai titik akhir dari perjalanan-Nya di dunia dalam persona-Nya sebagai manusia, para murid diundang untuk melihat kesatuan dari tubuh insani yang direngkuh dalam ke-Ilahi-an Yesus. Ia bangkit dengan tubuh manusia-Nya, tubuh yang ada luka di kaki, tangan dan lambung-Nya (Yoh.20:19-20). Demikian pula dengan kenaikan-Nya ke surga. Ia masuk ke surga dalam kemuliaan Bapa dalam segala aspek kemanusiaan-Nya. Yesus yang bangkit dan naik ke surga dengan tubuh jasmani-Nya. Dengan cara demikian, Ia menyatukan diri dengan manusia. Yesus naik ke surga membawa keberadaan insani-Nya. Inilah pesan kesatuan dalam peristiwa kenaikan Tuhan Yesus. Ia yang adalah Allah, berinkarnasi menjadi manusia dan melakukan segala hal bersama dengan manusia di dunia. Ia berjalan, mengajar, makan, berbincang, juga melakukan berbagai mukjizat dalam perjalanan-Nya. Namun dalam momen kenaikan-Nya ke surga, Ia kembali mempertegas identitas-Nya yang adalah Allah. Kesatuan ini juga diungkapkan dalam penggalan pengakuan iman Konsili Khalsedon 451 sebagai: “..dua Hakikat yang tidak bercampur, tidak berubah, tidak terbagi, tidak terpisah..”.

Kesatuan-Nya menyimbolkan makna penting bagi kehidupan ciptaan. Lukas menjelaskan dalam pasal 24:53, bahwa kenaikan-Nya ke surga tidak menimbulkan rasa kecewa “ditinggalkan” yang berkepanjangan, namun justru mentransformasi kehidupan para murid untuk dapat bersukacita atas apa yang mereka saksikan. Kesatuan pribadi Allah dan Yesus membuat keberadaan manusia menjadi mungkin untuk mengalami kesatuan dalam persekutuan dengan Allah. Manusia yang ada dalam persekutuan dengan Allah kemudian memiliki kesempatan untuk mempersaksikan Allah kepada dunia. Inilah yang dikatakan Yesus dalam Lukas 24:48 bahwa “Kamu adalah saksi dari semuanya ini.” Lebih lanjut, mereka bersama-sama ada dalam Bait Allah dan memuliakan Allah (ay.53).

Kenaikan Yesus memberi ketenangan bagi para murid bahwa Yesus-lah Allah yang berkuasa melampaui ruang dan waktu, Kenaikan-Nya sekaligus juga menjadi kekuatan bagi para murid untuk berjuang dalam karya kesaksian dan pelayanan mereka selanjutnya.

Penghayatan tentang Kristus yang mengutus para murid untuk menjadi saksi, pada akhirnya sungguh nyata dalam keberlanjutan pelayanan para murid. Tampak dalam bacaan pertama kita, ketika penulis Kisah Para Rasul, yaitu Lukas, menceritakan kepada Theofilus bagaimana pesan dan ajaran Yesus, sampai momen kenaikan-Nya. Kesaksian ini juga dihayati oleh Paulus dalam perjalanannya di Efesus. Dengan iman, Paulus menjelaskan hakikat Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah. Pesan ini menunjukkan bagaimana pemahaman kesatuan antara pribadi Yesus dengan Allah dapat dimengerti oleh murid-murid-Nya, bahwa Yesuslah Mesias yang selama ini mereka tunggu. Yesus dalam Persekutuan Trinitaris berdaulat atas semesta.

Bahkan jauh sebelum para rasul menjalankan misi pelayanannya, pemazmur sudah merefleksikan perjalanan imannya Bersama dengan Allah. Pemazmur menyatakan imannya kepada Allah, bahwa Allah berkuasa atas semesta ini. Kedudukannya jauh melampaui segala raja yang ada di muka bumi. Oleh karena itu, pemazmur mengajak segala bangsa (ay.1) untuk bersatu menghayati kasih Allah dan mengaku bahwa Allah pemegang otoritas tertinggi atas semesta.

Bagi kita yang ada di masa kini, pesan persatuan itu juga menjadi bagian dalam kehidupan persekutuan kita. Kita memiliki panggilan yang sama, yaitu menjadi saksi. Panggilan ini tidak dapat kita jalani dengan sikap egosentris—mementingkan keinginan sendiri—namun perlu bertransformasi menjadi Theosentris—tunduk dalam kehendak Allah. Dalam persekutuan di keluarga, gereja, masyarakat, kita perlu mengembangkan diri, sekaligus senantiasa mengoreksi diri, untuk melahirkan sikap yang mencerminkan Kristus melalui diri kita. Melalui sikap tersebut, kita terus membarui diri dalam tuntunan Roh Kudus. Ketika persekutuan di keluarga mengalami gangguan terhadap kesatuannya, bagaimana kita dapat menghayati panggilan sebagai saksi? Ketika persekutuan kita dalam gereja mengalami persoalan yang mengancam kesatuan, bagaimana gereja dapat berkarya mempersaksikan Kristus? Ketika relasi kita dengan Allah mengalami keretakan karena berbagai peristiwa yang datang silih berganti, bagaimana kita dapat menjadi saksi-Nya yang siap untuk diutus?

Dengan demikian, kesatuan kita dalam persekutuan dengan Allah Trinitas menjadi dasar kekuatan yang tidak dapat disepelekan. Kita perlu terus berjuang untuk merespons panggilan Allah dalam persekutuan cinta-Nya. Nyatakanlah karya Roh Pembaru dalam kehidupan kita dengan bersatu dan berkarya senantiasa. Ia yang berdaulat akan terus menguatkanmu! Amin.

image_pdfimage_print

About the Author

Komisi Ibadah

Author

Author's posts
Berbagilah

Continue Reading

Previous: Penggalangan Dana untuk Retreat Pemuda Remaja GKJ Klasis Sragen
Next: SELAMAT HARI LAHIR PANCASILA

BERITA TERKAIT

Minggu 6

Pepanthan Seloromo : Ibadah Minggu 25 Mei 2025

Komisi Digital 25 Mei 2025
Baptis Anak 9

Pepanthan Jambon: Ibadah Minggu dan Sakramen Baptis Suci (Anak)

Komisi Digital 18 Mei 2025
Seloromo 1

Pepanthan Seloromo : Ibadah Minggu 11 Mei 2025

Komisi Ibadah 11 Mei 2025
Pendeta GKJ Jenawi
Jadwal Ibadah GKJ Jenawi
8

KHOTBAH JANGKEP AGUSTUS 2025

Komisi Digital 10 Juli 2025
7

KHOTBAH JANGKEP JULI 2025

Komisi Digital 16 Juni 2025
5

KHOTBAH JANGKEP JUNI 2025

Komisi Digital 10 Mei 2025
5

KHOTBAH JANGKEP MEI 2025

Komisi Digital 24 April 2025
4

KHOTBAH JANGKEP APRIL 2025

Komisi Ibadah 18 Maret 2025
Unduhan Aplikasi Android GKJ Jenawi

Anda jangan melewatkannya

Renungan Harian Bulan Juli (26)

Roti Hidup di Tengah Ladang Kehidupan

Tim Renungan GKJ Jenawi 26 Juli 2025
Renungan Harian Bulan Juli (25)

Kasih yang Bertahan di Tengah Perbedaan

Tim Renungan GKJ Jenawi 25 Juli 2025
Renungan Harian Bulan Juli (24)

Tuhan yang Menyertai di Musim Kering

Tim Renungan GKJ Jenawi 24 Juli 2025
Hari Anak Nasional 2025

Selamat Hari Anak Nasional 2025

Admin GKJ Jenawi 23 Juli 2025
PETA LOKASI GKJ JENAWI

PERSEMBAHAN

Persembahan Gereja

BRI

GEREJA KRISTEN JAWA JENAWI

669701026687530

Login Pengguna Komisi Digital
GKJ Jenawi Protection Status
  • BERANDA
  • TENTANG
  • KOMISI
  • PELAYANAN
  • FORMULIR
  • APLIKASI SABDA
  • MATERI
  • SEKRETARIAT
Copyright © Gereja Kristen Jawa Jenawi | MoreNews by AF themes.