
📖 Bacaan Alkitab Lengkap:
Mazmur 16:8–11 (TB)
“Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.”
🌄 Renungan:
Pagi itu, mentari perlahan muncul dari balik bukit, menyinari hamparan sawah yang mulai menghijau. Embun masih menempel di daun-daun kopi, dan suara burung bersahutan dari pepohonan. Seorang bapak petani berdiri di pinggir ladang, memandang hasil tanamannya dengan senyum tipis. Meski musim sebelumnya penuh tantangan, pagi ini ia merasakan damai dan sukacita yang tak bisa dijelaskan. Ia tahu, bukan hasil panen yang membuatnya bersukacita, tetapi kehadiran Tuhan yang menyertai setiap langkahnya.
Mazmur 16 adalah nyanyian pengakuan dan kepercayaan Daud kepada Tuhan. Di tengah segala kemungkinan yang bisa membuatnya goyah, Daud memilih untuk memandang kepada Tuhan. Ia menemukan sukacita bukan karena keadaan yang sempurna, tetapi karena Tuhan ada di sisinya. Sukacita sejati bukanlah hasil dari keberhasilan duniawi, melainkan buah dari hubungan yang intim dengan Tuhan.
Bagi jemaat yang hidup dari hasil bumi, sukacita sering kali diukur dari hasil panen, cuaca yang bersahabat, atau pasar yang menguntungkan. Namun, renungan ini mengajak kita untuk melihat lebih dalam: sukacita yang sejati tidak bergantung pada situasi, tetapi pada kehadiran Tuhan. Ketika kita menyadari bahwa Tuhan berjalan bersama kita—di ladang, di kebun, di pasar, di rumah—maka hati kita akan dipenuhi dengan sukacita yang melampaui pengertian.
Sukacita bersama Tuhan adalah sukacita yang tetap ada meski hujan tak turun, meski hasil panen belum maksimal, meski usaha belum berkembang. Itu adalah sukacita yang lahir dari keyakinan bahwa Tuhan memegang kendali, bahwa hidup kita ada dalam tangan-Nya, dan bahwa di hadapan-Nya ada sukacita berlimpah-limpah.
❓ Pertanyaan Perenungan:
- Apa yang selama ini menjadi sumber sukacita saya—hasil kerja atau kehadiran Tuhan?
- Bagaimana saya bisa menjaga sukacita di tengah tantangan hidup?
- Siapa yang bisa saya ajak untuk mengalami sukacita bersama Tuhan hari ini?
🙏 Doa:
Tuhan yang penuh kasih,
Terima kasih karena Engkau hadir dalam setiap langkah hidup kami. Di tengah ladang dan kebun, di pasar dan rumah, Engkau menyertai kami. Ajarlah kami untuk menemukan sukacita bukan dari keberhasilan semata, tetapi dari kehadiran-Mu yang setia. Penuhi hati kami dengan sukacita yang melimpah, agar kami bisa menjadi terang dan penghiburan bagi sesama.
Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.
Semoga renungan ini menguatkan hatimu dan membukakan mata rohanimu untuk melihat Tuhan dalam keindahan dan kekuatan alam sekitar 🌿