
📖 Bacaan Alkitab Lengkap:
Yesaya 43:1–3a (TB)
“Jangan takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus dari Israel, Juruselamatmu.”
🌄 Renungan:
Di sebuah desa yang terletak di kaki gunung, angin kencang semalam merobohkan beberapa pohon dan merusak sebagian ladang. Pagi itu, seorang ibu pekebun berjalan menyusuri jalan setapak menuju kebunnya. Ia melihat tanaman yang patah, tanah yang longsor, dan hasil kerja keras yang seolah sia-sia. Namun, di tengah kesedihan itu, ia mengangkat wajahnya dan berkata, “Tuhan, aku tetap percaya.”
Cobaan hidup datang seperti badai—kadang tiba-tiba, kadang berkepanjangan. Bagi jemaat yang hidup dari hasil bumi, cobaan bukan hal asing. Mereka tahu bahwa musim tidak selalu bersahabat, dan hasil tidak selalu sesuai harapan. Tapi mereka juga tahu bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka di tengah badai.
Firman Tuhan dalam Yesaya 43 memberi jaminan yang luar biasa: “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau.” Ini bukan janji bahwa kita tidak akan menghadapi air atau api, tetapi janji bahwa Tuhan akan menyertai kita di dalamnya. Ia tidak menjauh saat kita lemah, justru Ia semakin dekat.
Seperti tanah yang harus digemburkan sebelum ditanami, hidup kita pun kadang harus diguncang agar siap menerima benih pengharapan. Seperti benih yang harus mati di dalam tanah sebelum tumbuh, kita pun harus melewati masa gelap sebelum melihat terang. Iman sejati bukanlah iman yang hanya bersinar di hari cerah, tetapi iman yang tetap menyala di tengah badai.
Maka, mari kita belajar berkata seperti ibu pekebun itu: “Tuhan, aku tetap percaya.” Bukan karena semuanya mudah, tetapi karena kita tahu bahwa Tuhan adalah Juruselamat yang setia.
❓ Pertanyaan Perenungan:
- Cobaan apa yang sedang saya hadapi saat ini?
- Bagaimana saya bisa tetap percaya bahwa Tuhan menyertai saya di tengah kesulitan?
- Siapa yang bisa saya kuatkan hari ini dengan kesaksian iman saya?
🙏 Doa:
Tuhan yang setia,
Di tengah cobaan dan kesulitan, aku datang kepada-Mu. Hatiku mungkin lelah, harapanku mungkin goyah, tetapi aku tetap percaya bahwa Engkau dekat. Kuatkan aku untuk tetap berjalan, meski jalan terasa berat. Pulihkan semangatku, dan jadikan hidupku kesaksian tentang kasih dan kuasa-Mu.
Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin.
Semoga renungan ini menguatkan hatimu dan membukakan mata rohanimu untuk melihat Tuhan dalam keindahan dan kekuatan alam sekitar 🌿