
📖 Bacaan Alkitab:
Mazmur 104:1–24 (TB)
“Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, Engkau berselubung terang seperti kain, Engkau membentangkan langit seperti tenda, Engkau mendirikan kamar loteng-Mu di air, menjadikan awan-awan sebagai kendaraan-Mu, dan berjalan di atas sayap angin…”
(selengkapnya hingga ayat 24 menggambarkan keagungan Allah dalam ciptaan-Nya)
🌾 Renungan:
Pagi itu, kabut masih menyelimuti lereng-lereng bukit. Suara burung-burung bersahutan dari pepohonan, dan sinar matahari perlahan menembus celah-celah dedaunan. Seorang bapak petani berdiri di pinggir sawah, memandang ladang yang baru saja ditanami. Ia menarik napas dalam-dalam, menghirup aroma tanah basah yang baru disiram hujan semalam. Di tengah keheningan itu, ia berbisik, “Betapa hebat Engkau, ya Tuhan.”
Mazmur 104 adalah pujian yang agung tentang kebesaran Allah yang nyata dalam ciptaan-Nya. Pemazmur tidak hanya memuji Allah karena kuasa-Nya yang besar, tetapi juga karena perhatian-Nya yang rinci terhadap setiap makhluk. Dari mata air yang mengalir di lembah, hingga rumput yang tumbuh bagi ternak, dari angin yang berhembus hingga matahari yang terbit—semuanya adalah karya tangan Tuhan yang luar biasa.
Bagi jemaat yang hidup di pedesaan dan pegunungan, kehebatan Allah bukanlah konsep abstrak, melainkan sesuatu yang terlihat dan dirasakan setiap hari. Ketika benih yang ditanam tumbuh menjadi padi yang menguning, ketika hujan turun tepat waktu, ketika burung-burung memakan buah cengkeh yang ranum—semua itu adalah tanda bahwa Allah bekerja dengan kuasa dan kasih yang tak terhingga.
Allah tidak hanya besar karena menciptakan langit dan bumi, tetapi juga karena Ia memelihara ciptaan-Nya dengan setia. Ia tidak melupakan ladang kecil di lereng gunung, atau kebun sederhana di pinggir desa. Ia hadir di sana—di tengah kerja keras, peluh, dan doa para petani dan pekebun.
Maka, mari kita belajar melihat kehebatan Allah bukan hanya di gereja atau dalam mujizat besar, tetapi juga dalam hal-hal sederhana yang kita alami setiap hari. Dalam setiap tetes embun, dalam setiap hembusan angin, dalam setiap hasil panen—di sanalah Allah menyatakan keagungan-Nya.
❓ Pertanyaan Perenungan:
- Dalam bagian mana dari alam sekitar saya melihat kehebatan Allah yang nyata?
- Bagaimana saya bisa lebih bersyukur atas karya Allah dalam kehidupan sehari-hari?
- Apa yang bisa saya lakukan untuk menjaga dan menghormati ciptaan Tuhan sebagai wujud pujian kepada-Nya?
🙏 Doa:
Ya Allah yang Mahabesar,
Kami bersyukur karena Engkau hadir dalam setiap sudut alam ini. Engkau yang membentangkan langit, menumbuhkan rumput, dan mengatur musim. Di balik setiap panen, Engkau bekerja. Di balik setiap hembusan angin, Engkau hadir. Ajarlah kami untuk melihat kehebatan-Mu dalam hal-hal sederhana. Jadikan hati kami penuh syukur, dan hidup kami menjadi pujian bagi-Mu.
Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.
🎶 Kidung Jemaat yang Sesuai:
KJ 2 – “Hai Mari Sembah”
Lagu ini mengajak kita untuk menyembah Allah karena keagungan dan kemuliaan-Nya. Sangat cocok untuk suasana ibadah yang mengangkat tema kebesaran Tuhan di tengah alam ciptaan-Nya.
Semoga renungan ini menguatkan hatimu dan membukakan mata rohanimu untuk melihat Tuhan dalam keindahan dan kekuatan alam sekitar 🌿