
Bacaan Alkitab: Roma 10:3
“Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.”
Renungan
Di pedesaan dan pegunungan, kita mengenal orang-orang yang bekerja keras, mengandalkan pengalaman dan tradisi dalam bertani, menggembala, atau mengolah tanah. Namun, ada kalanya seseorang terlalu percaya pada caranya sendiri, hingga menolak nasihat atau petunjuk yang lebih baik.
Demikian pula, Paulus dalam Roma 10:3 menegur mereka yang berusaha membangun “kebenaran sendiri” tanpa mengenal kebenaran Allah. Mereka giat secara rohani, tetapi tidak mau tunduk pada jalan keselamatan yang Tuhan sediakan melalui Yesus Kristus.
Kita pun bisa jatuh dalam pola yang sama—mengandalkan perbuatan baik, tradisi, atau pemahaman pribadi, tetapi menolak untuk benar-benar menyerahkan hidup kepada Tuhan. Seperti petani yang menabur di tanah yang salah karena menolak belajar dari musim, kita pun bisa kehilangan hasil rohani jika tidak mau tunduk pada kebenaran Allah.
Kebenaran Allah bukan sesuatu yang bisa kita bentuk sendiri. Ia adalah anugerah yang harus kita terima dengan rendah hati. Ketika kita menyerah pada kehendak-Nya, kita akan menemukan damai dan arah yang sejati dalam hidup.
Pertanyaan untuk Perenungan
- Apakah selama ini aku sedang membangun “kebenaranku sendiri” tanpa sadar?
- Apa yang membuatku sulit untuk tunduk sepenuhnya pada kebenaran Allah?
- Bagaimana kehidupan di alam pedesaan mengajarkanku tentang pentingnya tunduk pada hukum alam—dan bagaimana itu mencerminkan ketaatan kepada Tuhan?
- Apa langkah nyata yang bisa aku ambil hari ini untuk lebih menyerahkan hidupku kepada kebenaran Allah?
Doa
Tuhan yang benar dan setia, ampunilah kami jika selama ini kami lebih mengandalkan pemahaman dan kekuatan kami sendiri. Ajar kami untuk mengenal kebenaran-Mu dan tunduk sepenuhnya kepada kehendak-Mu. Seperti tanah yang subur menerima benih, biarlah hati kami terbuka untuk menerima firman-Mu dan hidup dalam kebenaran yang sejati. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.
Semoga renungan ini menguatkan hatimu dan membukakan mata rohanimu untuk melihat Tuhan dalam keindahan dan kekuatan alam sekitar 🌿