Tuhan yang Menyertai di Musim Kering

Renungan Harian Bulan Juli (24)

📖 Ayat Pokok (Yeremia 17:7–8)

“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke sungai, dan tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”

📜 Penjelasan Konteks Alkitab

Yeremia menyampaikan pesan kepada umat Israel yang sedang menghadapi tekanan dan ketidakpastian. Di tengah ancaman dan musim kering secara rohani maupun jasmani, Tuhan memberikan janji: orang yang mengandalkan-Nya akan tetap bertumbuh dan berbuah.

💡 Inti Renungan / Refleksi

Musim kering bisa berarti banyak hal:

  • Tanah retak, panen gagal.
  • Hati lelah, doa terasa hampa.
  • Hubungan renggang, harapan memudar.

Namun firman Tuhan berkata: orang yang berharap kepada Tuhan tidak akan layu. Seperti pohon yang akarnya menjulur ke sungai, hidup kita akan tetap segar jika bersumber pada Tuhan.

Renungan ini mengajak kita untuk tidak menyerah di musim kering, karena Tuhan tetap bekerja meski hasil belum terlihat. Ia menyertai, memberi kekuatan, dan menumbuhkan buah pada waktunya.

🌾 Aplikasi dalam Hidup (Konteks Pedesaan dan Gereja)

  • Saat musim kemarau panjang, kita belajar bersabar dan tetap menabur.
  • Ketika hasil kerja tidak sesuai harapan, kita tetap percaya Tuhan melihat usaha kita.
  • Dalam pelayanan gereja, meski jemaat sedikit atau respon dingin, kita tetap setia karena Tuhan yang memberi pertumbuhan.

Pohon yang akarnya kuat tidak takut panas. Begitu juga orang yang akarnya tertanam dalam firman Tuhan—ia tidak goyah oleh keadaan.

🙏 Doa Penutup

Ya Tuhan, di musim kering kami tetap berharap kepada-Mu. Jadikan kami seperti pohon yang akarnya menjulur ke sungai kasih-Mu. Kuatkan kami untuk tetap bertumbuh, tetap berbuah, dan tetap percaya bahwa Engkau menyertai. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.