Sukacita yang Tumbuh di Ladang Hati

Renungan Harian Bulan Juli (13)

đź“– Bacaan Alkitab Lengkap:

Filipi 4:4–7 (TB)

“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”

🌄 Renungan:

Di sebuah desa yang tenang, di kaki gunung yang hijau, seorang ibu petani menyiangi rumput di ladangnya. Matahari pagi menyinari wajahnya yang penuh ketekunan. Meski hasil panen belum pasti, dan harga pasar belum stabil, ia bersenandung pelan, memuji Tuhan. Sukacita itu tidak datang dari hasil panen, tetapi dari hati yang percaya dan bersyukur kepada Tuhan.

Rasul Paulus menulis surat Filipi ini dari penjara. Ia tidak berada di tempat yang nyaman, tetapi ia tetap berkata: “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!” Sukacita yang sejati tidak bergantung pada keadaan luar, tetapi tumbuh dari dalam—dari hubungan yang erat dengan Tuhan.

Bagi jemaat yang hidup dari hasil bumi, sukacita bukanlah hal yang murah. Mereka tahu rasanya gagal panen, kehilangan ternak, atau ditipu di pasar. Namun, mereka juga tahu bahwa Tuhan tetap setia, dan bahwa sukacita bisa tumbuh bahkan di tanah yang keras, seperti benih yang menembus tanah kering.

Sukacita dalam Tuhan adalah kekuatan. Ia membuat kita tetap berdiri saat badai datang. Ia membuat kita tetap bersyukur saat hasil belum terlihat. Ia membuat kita tetap melayani, tetap mengasihi, dan tetap berharap. Sukacita itu seperti mata air di pegunungan—mengalir terus, memberi kehidupan, dan menyegarkan jiwa.

âť“ Pertanyaan Perenungan:

  1. Apa yang menjadi sumber sukacita saya selama ini—keadaan atau Tuhan?
  2. Bagaimana saya bisa menjaga sukacita di tengah tantangan hidup?
  3. Siapa yang bisa saya ajak untuk mengalami sukacita bersama Tuhan hari ini?

🙏 Doa:

Tuhan yang penuh kasih,
Terima kasih atas sukacita yang Engkau berikan, bukan karena keadaan, tetapi karena kehadiran-Mu. Ajarlah kami untuk bersukacita senantiasa, meski ladang belum berbuah, meski usaha belum berkembang. Penuhi hati kami dengan damai dan pengharapan, agar kami bisa menjadi terang bagi sesama.
Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.

tiasa, meski ladang belum berbuah, meski usaha belum berkembang. Penuhi hati kami dengan damai dan pengharapan, agar kami bisa menjadi terang bagi sesama.
Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.

Semoga renungan ini menguatkan hatimu dan membukakan mata rohanimu untuk melihat Tuhan dalam keindahan dan kekuatan alam sekitar 🌿