Bersandar pada Batu yang Teguh

📖 Bacaan Alkitab:

Mazmur 18:2

“TUHAN adalah bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung…”

🏔️ Isi Renungan:

Di banyak wilayah pegunungan, kita sering melihat batu karang besar—diam tak tergoyahkan oleh angin, hujan, atau waktu. Di sanalah gambaran Tuhan menjadi nyata: Dia adalah tempat perlindungan yang tak akan pernah roboh.

Mazmur 18 menggambarkan Tuhan sebagai “gunung batuku”, tempat yang kokoh ketika segala sesuatu dalam hidup tampak goyah. Di tengah guncangan hidup, ketika dunia tampak tak menentu, kita dipanggil untuk bersandar pada karang keselamatan yang kekal.

Bagi penduduk desa atau mereka yang hidup di kaki gunung, batu karang bukan hal asing. Mereka tahu bahwa karang yang kokoh bisa menjadi tempat berteduh, penyangga rumah, atau bahkan pijakan yang aman di sungai yang deras. Maka dari itu, Tuhan menyatakan kebenaran-Nya melalui simbol-simbol alam yang sudah akrab dan menyentuh hidup sehari-hari.

❓ Pertanyaan Perenungan:

1. Di tengah badai hidup, kepada siapa atau apa saya biasa bersandar?
2. Apa arti “Tuhan sebagai gunung batuku” dalam pengalaman pribadiku?
3. Bagaimana saya bisa menguatkan iman saya agar menjadi seperti batu karang yang tidak mudah terguncang?

🙏 Doa:

Tuhan yang kokoh dan tak tergoyahkan,
Di saat hatiku lelah dan langkahku gemetar, Engkau tetap berdiri teguh seperti batu karang di puncak gunung.
Aku bersyukur karena Engkau menjadi tempat perlindungan yang tak berubah oleh keadaan.
Bimbing aku untuk tidak bersandar pada kekuatanku sendiri, tetapi tetap mengandalkan-Mu sebagai dasar hidupku.
Dalam nama Yesus, aku berserah. Amin.
Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin.ng-Mu, dan tenang dalam pemeliharaan-Mu.
Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin.

Semoga renungan ini menguatkan hatimu dan membukakan mata rohanimu untuk melihat Tuhan dalam keindahan dan kekuatan alam sekitar 🌿