Setia Seperti Fajar di Lembah

đź“– Bacaan Alkitab:
Hosea 6:3
“Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.”
🌅 Isi Renungan:
Setiap pagi di pedesaan, saat kabut masih menyelimuti ladang dan sinar mentari perlahan menyelinap di balik bukit, kita menyaksikan satu hal: fajar yang tidak pernah gagal datang. Tak peduli seberapa gelap malam sebelumnya, terang selalu muncul.
Itulah gambaran kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya. Dalam Hosea, Allah digambarkan sebagai fajar dan hujan—dua hal yang penting bagi kehidupan di desa dan pegunungan. Fajar memberi terang, harapan baru. Hujan memberi kesuburan dan kehidupan.
Bagi para petani dan penduduk desa, datangnya hujan adalah jawaban atas doa yang sederhana namun penuh harap. Maka saat alam memunculkan tanda-tanda kesetiaan Tuhan—langit cerah, embun pagi, burung bernyanyi di perbukitan—kita diajak untuk mengenal dan mempercayakan hidup sepenuhnya pada-Nya.
âť“ Pertanyaan Perenungan:
- Apakah saya memperhatikan tanda-tanda kesetiaan Tuhan dalam keseharian saya?
- Bagaimana saya bisa membangun kebiasaan untuk mencari dan mengenal Tuhan seperti fajar yang selalu dinanti?
- Apa saja bentuk “hujan” yang Tuhan kirimkan dalam hidup saya sebagai berkat?
🙏 Doa:
Tuhan yang setia,
Terima kasih karena Engkau hadir setiap pagi dengan kasih yang baru.
Ajarku untuk menyambut-Mu seperti fajar yang aku nantikan, dan bersyukur atas setiap hujan yang Engkau curahkan dalam hidupku.
Biarlah hatiku tetap lembut dan subur, siap menerima kebenaran-Mu, seperti tanah yang menanti hujan akhir musim.
Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin.ng-Mu, dan tenang dalam pemeliharaan-Mu.
Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin.
Semoga renungan ini menguatkan hatimu dan membukakan mata rohanimu untuk melihat Tuhan dalam keindahan dan kekuatan alam sekitar 🌿