Kebenaran Allah di Balik Heningnya Pegunungan

📖 Bacaan Alkitab:
Mazmur 121:1-2
“Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.”
🌿 Isi Renungan:
Ketika kita berdiri di tengah hamparan sawah yang hijau atau menatap megahnya punggung-punggung gunung yang menjulang, kita diingatkan akan karya tangan Allah yang agung. Suasana desa yang penuh kesederhanaan dan ketenangan, serta pegunungan yang kokoh tak tergoyahkan, adalah cerminan dari sifat-sifat Allah: tenang, teguh, dan penuh kasih pemeliharaan.
Allah tidak hanya hadir dalam keramaian kota atau suara sorak gereja. Dia juga nyata dalam desir angin yang membelai dedaunan, dalam gemericik air sungai, dan dalam kabut pagi yang menggantung rendah di atas lereng-lereng gunung. Di sanalah, kebenaran-Nya berbicara tanpa kata, namun menyentuh hati yang mencari.
Mazmur 121 menjadi pengingat bahwa sumber pertolongan kita bukan dari kekuatan pegunungan itu sendiri, melainkan dari Tuhan penciptanya. Allah yang menjadikan alam adalah Allah yang sama yang menjaga langkah kita, bahkan saat jalan hidup tampak sepi dan menanjak.
❓ Pertanyaan Perenungan:
- Kapan terakhir kali saya merenung tentang kebesaran Allah melalui alam sekitar saya?
- Bagaimana saya bisa lebih peka terhadap suara Tuhan dalam keheningan alam?
- Apa yang alam pegunungan ajarkan kepada saya tentang kekuatan dan ketenangan dalam iman?
🙏 Doa:
Tuhan yang Maha Pencipta,
Dalam keheningan alam pedesaan dan pegunungan, aku melihat jejak kasih dan kuasa-Mu.
Terima kasih karena Engkau selalu hadir, bahkan di tempat-tempat sunyi.
Ajarku untuk menemukan kebenaran-Mu dalam setiap embusan angin dan dalam tiap detak hatiku.
Biarlah hatiku tetap teguh seperti gunung-Mu, dan tenang dalam pemeliharaan-Mu.
Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin.
Semoga renungan ini menguatkan hatimu dan membukakan mata rohanimu untuk melihat Tuhan dalam keindahan dan kekuatan alam sekitar 🌿