Buah Roh Tumbuh di Tanah yang Subur

Bacaan Alkitab: Galatia 5:22–23
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”
Renungan
Di pedesaan dan pegunungan, kita melihat bagaimana tanah yang subur menghasilkan buah yang baik. Namun, tanah itu tidak menjadi subur dengan sendirinya—ia perlu diolah, disiram, dan dijaga dari hama. Demikian pula, hati kita adalah ladang tempat Roh Kudus menumbuhkan buah-buah kebaikan.
Buah Roh tidak tumbuh dari usaha manusia semata, tetapi dari hidup yang terbuka dan taat kepada pimpinan Roh Kudus. Seperti petani yang sabar menanti panen, kita pun perlu kesabaran dan ketekunan dalam membiarkan karakter Kristus bertumbuh dalam diri kita.
Ketika kita hidup dalam kasih, sukacita, dan damai sejahtera, kita menjadi seperti kebun yang menyegarkan bagi orang lain. Dunia yang kering dan penuh kegelisahan sangat membutuhkan orang-orang yang membawa kesejukan dari buah Roh.
Pertanyaan untuk Perenungan
- Buah Roh apa yang paling kamu rasakan sedang Tuhan tumbuhkan dalam hidupmu saat ini?
- Apa “hama” rohani yang perlu kamu singkirkan agar buah Roh bisa bertumbuh lebih leluasa?
- Bagaimana kamu bisa menjadi berkat bagi orang lain melalui buah Roh dalam hidupmu?
- Apa langkah sederhana yang bisa kamu ambil hari ini untuk lebih peka terhadap pimpinan Roh Kudus?
Doa
Tuhan yang penuh kasih, kami bersyukur karena Engkau menanamkan benih kebaikan dalam hati kami. Tolong kami untuk menjadi tanah yang subur, tempat buah Roh-Mu tumbuh dengan leluasa. Singkirkan segala hal yang menghambat pertumbuhan rohani kami, dan jadikan hidup kami ladang yang menghasilkan berkat bagi sesama. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.
Semoga renungan ini menguatkan hatimu dan membukakan mata rohanimu untuk melihat Tuhan dalam keindahan dan kekuatan alam sekitar 🌿